SELAMAT DATANG..... WELCOME..... AHLAN WA SAHLAN ..... 欢迎光临..... வரவேற்பு..... BIENVENUE..... TERIMA KASIH KERANA BERKUNJUNG KE BLOG KAMI

Friday, 18 August 2017

BEDUK / BEDUG

Beduk adalah alat musik tabuh seperti gendang. BeduK merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Nusantara seperti Indonesia, Malaysia , Beunai ... sebuah beduk biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu solat atau sembahyang. Beduk terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bahagian tengah batang dilubangkan sehingga berbentuk tabung besar. Hujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai "membran" atau selaput gendang. Bila ditabuh, beduk menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

Beduk sebenarnya berasal dari India dan Cina. Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika Laksamana Cheng Ho datang ke Nusantara iaitu Semarang, mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara beduk dari masjid. Sejak itulah, beduk kemudian menjadi sebahagian dari masjid, seperti di negara CinaKorea dan Jepun, yang memposisikan beduk di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah beduk biasa dibunyikan untuk pemberitahuan masuknya waktu solat atau sembahyang. Diketika pihak berkuasa beduk pernah dikeluarkan dari surau dan masjid karena mengandungi unsur-unsur non-Islam. Lalu Beduk digantikan oleh pembesar suara. Hal itu dilakukan oleh kaum Islam modern, namun warga Nusantara melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang masih terdapat  masjid yang mempertahankan beduk.


  • beduk berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komuniti.
  • Fungsi estetika: beduk berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.
Pada awalnya, kulit kambing atau lembu diambil. Kulit haiwan ini yang biasa dibuat sebagai bahan  utama beduk antara lain kulit kambing, lembu, kerbau, dan banteng. Kulit lembu putih memiliki kualiti yang lebih baik dibandingkan dengan kulit lembu coklat. Sebab, kulit lembu putih lebih tebal daripada kulit lembu coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, ketahanannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit. Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara direnggangkan  supaya tidak mengecut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat beduk. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan. Proses penyatuan kulit haiwan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali.

Sunday, 30 July 2017

UMRAH CUTI SEKOLAH
JOM ...JOM ..PILIH TARIKH ANDA DAN HUBUNGI SAYA SEGERA DI 0193134663



Tuesday, 2 May 2017


HURAIAN KITAB AL HIKAM : IBN ATOILLAH

HIKAM 1 (HIKMAH 1)

BERSANDARLAH PADA ALLAH JANGAN PADA AMAL

"BERSANDARLAH PADA ALLAH JANGAN PADA AMAL"

 ١ - مِنْ علاماتِ الا ِعْتِمادِ عَلىَ العَملِ نقصَانُ الرَّجاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلَلِ
1. "Sebahagian dari tanda bahawa seorang itu bergantung pada kekuatan amal dan usahanya, yaitu berkurangnya pengharapan atas rahmat dan karunian Allah ketika terjadi padanya suatu kesalahan dan dosa"


Orang yang melakukan amal ibadah itu pasti punya pengharapan kepada Alloh, meminta kepada Allah supaya hasil pengharapannya, akan tetapi jangan sampai orang beramal itu bergantung pada amalnya, karena hakikatnya yang menggerakkan amal ibadah itu ia;ah Allah,. sehingga apabila terjadi kesalahan, seperti, terlanjur melakukan maksiat, atau meninggalkan ibadah rutinnya, ia merasa putus asa dan berkurang pengharapannya kepada Allah. sehingga apabila berkurang pengharapan kepada rahmat Allah, maka amalnya puan akan berkurang dan akhirnya berhenti beramal.



Seharusnya dalam beramal itu semua dikehendaki dan dijalankan oleh Allah. sedangkan diri kita hanya sebagai media berlakunya Qudrat Allah.

Kalimat: Laa ilaha illallah. Tidak ada Tuhan, berarti tidak ada tempat bersandar, berlindung, berharap kecuali Allah, tidak ada yang menghidupkan dan mematikan, tidak ada yang memberi dan menolak melainkan Allah.



Pada dasarnya syari’at menyuruh kita berusaha dan beramal. Sedang hakikat syari’at melarang kita menyandarkan diri pada amal dan usaha itu, supaya tetap bersandar pada karunia dan rahmat Allah subhanahu wata’ala.

Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala, batu, kayu, pohon, kuburan, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan diri sendiri, seakan-akan merasa sudah cukup kuat dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat, taufik, hidayat dan karunia Allah subhanahu wata’ala.